Membuat Konsol Game Genggam dengan Framework Laptop

Seorang pembuat konten sedang memulai proyek DIY terbaru mereka, di mana mereka akan merakit sebuah konsol game genggam yang didukung oleh komponen laptop Framework. Meski proyek ini terlihat sederhana, ternyata ada beberapa tantangan besar yang dihadapi. Salah satu masalah utamanya adalah menumpuk baterai lithium-ion di atas motherboard Framework yang bisa memanas hingga lebih dari 150° F saat digunakan untuk bermain game. Kombinasi panas dan baterai lithium-ion sangat berisiko, sehingga konsol yang menyerupai Steam Deck atau Nintendo Switch tidak mungkin dibuat tanpa risiko yang serius.

Karena itu, pembuat konten memutuskan untuk mengambil pendekatan yang berbeda. Mereka merancang konsol yang mirip dengan laptop mini, di mana motherboard akan diletakkan di bawah keyboard mini, sementara baterai aman di bagian tutup di bawah layar. Ini akan memungkinkan pengguna untuk membuka perangkat seperti laptop kecil untuk bekerja, lalu menambahkan kontroler untuk pengalaman bermain game.

Namun, ada kendala teknis yang mereka temui, terutama dalam hal menyambungkan layar sentuh yang memerlukan koneksi HDMI dan USB. Framework terkenal karena modularitasnya, tetapi komponennya sering kali tidak kompatibel dengan perangkat keras lain, yang mempersulit penggunaan baterai atau layar yang berbeda. Setelah menghadapi berbagai tantangan teknis, mereka menyadari bahwa pendekatan terbaik adalah merancang konsol dalam bentuk slab tunggal, di mana baterai dan motherboard tetap dalam posisi seperti pada laptop, dengan layar dan keyboard di atasnya.

Setelah merancang konsol ini, pembuat konten melanjutkan proses fabrikasi menggunakan alat-alat canggih seperti pemotong laser dan printer 3D. Meskipun mereka menghadapi cuaca dingin di Colorado, printer 3D mereka dengan pemanas bawaan mampu mencetak komponen dengan sempurna. Setelah beberapa minggu bekerja, mereka berhasil menyusun bagian-bagian konsol, menghubungkan berbagai komponen elektronik, dan bahkan mengatasi beberapa masalah kabel.

Namun, meski proyek ini sukses dalam banyak hal, pembuat konten masih menghadapi beberapa masalah, seperti berat total konsol yang terlalu besar dan tantangan teknis lain yang terkait dengan daya tahan baterai. Meskipun begitu, mereka sangat bangga dengan hasil akhir, yang mereka sebut sebagai salah satu proyek DIY paling keren yang pernah mereka buat. Meskipun konsol ini mungkin tampak seperti "monster Frankenstein", mereka merasa sangat puas dengan hasil akhirnya.

Di sisi lain, pembuat konten juga menyadari bahwa proyek ini belum sempurna dan masih ada beberapa perbaikan yang harus dilakukan. Salah satu kendala terbesar adalah daya tahan baterai yang sangat terbatas dan sistem yang sering mati mendadak tanpa peringatan, karena motherboard AMD yang digunakan tidak mengenali baterai secara penuh. Mereka berharap bahwa Framework akan merilis pembaruan firmware yang dapat memperbaiki masalah ini di masa mendatang.

Pada akhirnya, meskipun proyek ini menimbulkan banyak tantangan dan pengorbanan, pembuat konten tetap merasa senang dengan pencapaian mereka dan siap untuk terus mengeksplorasi lebih banyak proyek DIY di masa depan. Mereka juga mengajak komunitas untuk berdiskusi lebih lanjut tentang proyek ini dan mengikuti perkembangan selanjutnya.



Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post