Halo semuanya, kembali lagi dengan Boarman GC! Hari ini, kita akan membahas tablet Linux ARM pertama di dunia yang dirancang untuk konsumen, yaitu Jingpad A1. Saat Apple mendominasi pasar tablet dengan iPadnya, dan tablet Android seperti Galaxy Tab hanya di latar belakang, JingPad A1 muncul ke permukaan. Dibuat oleh perusahaan China JingLing Internasional. Tablet ini dirancang untuk para penggemar Linux dan perangkat lunak open-source. Meskipun Linux dikenal memiliki masalah dalam hal kemudahan penggunaan, ada banyak antusiasme mengenai apa yang ditawarkan JingPad A1.
Dengan layar AMOLED multi-sentuh 11 inci beresolusi 2K dan rasio aspek 4:3 serta baterai 8.000 mAh. Tablet ini juga dilengkapi dengan RAM LPDDR4 8GB dan penyimpanan UFS 256 GB, serta slot kartu microSD untuk menambah kapasitas penyimpanan. Tablet ini menjalankan versi khusus dari JingOS, dan desktopnya menggunakan KDE Plasma. Yang lebih menarik lagi, mereka juga menyertakan stylus dan casing folio, serta menawarkan kombinasi keyboard dan trackpad opsional.
JingPad A1 hadir dengan casing yang mengejutkan, terasa seperti kulit asli dan memiliki logo JingLing yang di-stamp. Di dalam kotak, terdapat charger untuk Amerika Utara, kabel USB Type-A ke Type-C mendukung pengisian cepat 18 watt, dan juga stylus yang memiliki 4096 tingkat tekanan. Kemasan ini mengingatkan pada kemasan Apple iPad. Tablet itu sendiri memiliki bazel tipis, bagian belakang yang mengkilap, dan tombol daya yang cekung.
Tablet ini ditenagai oleh SoC Unisoc Tiger T7510, chipset 8 core (4 core A75 dengan kecepatan 2 GHz dan 4 core A55 dengan kecepatan 1,8 GHz). Fitu kamera termasuk kamera utama 16MP dan kamera depan 8MP, meskipun mikrofon cukup buruk. Pilihan konektivitas mencakup Wifi dual-band, Bluetooth 5.0, GPS dan port USB tipe C serta sensor gyroskop 6 sumbu.
Salah satu fitur yang paling saya sukai dari JingPad A1 adalah keyboard opsional yang dapat dibeli secara terpisah. Keyboard ini sangat nyaman digunakan dengan trackpad yang responsif dan tombol-tombol dengan jarak tekan yang baik. JingOS sendiri sangat mengingatkan pada Android dengan tampilan yang serupa, meskipun sebenarnya ini adalah versi khusus dari JingOS dengan desktop KDE Plasma. UI-nya cukup cepat, dan ada toko aplikasi bawaan, meskipun masih terbatas saat ini. Anda juga bisa menginstal aplikasi Linux melalui terminal, asalkan kompatibel dengan CPU ARM.
Saat memutar video 1080p 60fps, tablet ini sedikit kesulitan, terlihat dari banyaknya frame yang hilang, baik di Chromium maupun Firefox. Ini menandakan bahwa software pada perangkat ini masih memerlukan beberapa optimasi. Dengan harga mulai dari $700, JingPad A1 merupakan pilihan menarik, terutama bagi para penggemar Linux.