Lampu bohlam, juga dikenal sebagai lampu pijar, adalah salah satu jenis sumber cahaya buatan yang paling umum dan telah digunakan selama lebih dari satu abad. Berikut adalah penjelasan tentang lampu bohlam:
Struktur dan Cara Kerja
1. Filamen: Inti dari lampu bohlam adalah filamen tipis yang biasanya terbuat dari tungsten. Filamen ini dipanaskan hingga berpijar oleh arus listrik yang mengalir melaluinya.
2. Gas Inert atau Vakum: Filamen dikelilingi oleh gas inert (seperti argon atau nitrogen) atau vakum untuk mencegah oksidasi dan memperpanjang umur filamen.
3. Bola Kaca: Filamen dan gas/vakum ini ditempatkan dalam bola kaca transparan atau buram, yang melindungi filamen dan membantu mendistribusikan cahaya secara merata.
4. Koneksi Listrik: Lampu bohlam memiliki dua koneksi listrik di pangkalnya yang memungkinkan arus listrik mengalir melalui filamen.
Prinsip Kerja
Saat arus listrik mengalir melalui filamen tungsten, resistansi tinggi dari filamen menyebabkan peningkatan suhu. Ketika filamen mencapai suhu yang sangat tinggi (sekitar 2.000 hingga 3.000 derajat Celsius), ia mulai berpijar dan memancarkan cahaya tampak. Sebagian besar energi yang dihasilkan adalah panas, yang merupakan salah satu alasan mengapa lampu pijar kurang efisien dibandingkan teknologi pencahayaan modern.
Jenis-Jenis Lampu Bohlam
1. Standar: Lampu bohlam standar menggunakan filamen tungsten dan gas inert. Mereka biasanya digunakan untuk pencahayaan umum.
2. Halogen: Lampu bohlam halogen menggunakan filamen tungsten yang dikelilingi oleh gas halogen. Ini memungkinkan filamen beroperasi pada suhu yang lebih tinggi, menghasilkan cahaya yang lebih terang dan umur yang lebih panjang dibandingkan dengan bohlam standar.
3. Reflektor: Lampu bohlam reflektor memiliki lapisan reflektif di dalam bola kaca untuk memfokuskan cahaya ke arah tertentu. Biasanya digunakan dalam aplikasi seperti lampu sorot dan lampu teater.
apa pabrikan sengaja membuat bohlam dengan umur yang pendek?
Ada teori konspirasi yang dikenal sebagai "planned obsolescence" atau "penuaan yang direncanakan," yang menyatakan bahwa beberapa produsen sengaja membuat produk dengan umur yang lebih pendek untuk meningkatkan penjualan mereka. Salah satu contoh terkenal adalah Kartel Phoebus, sebuah kartel industri lampu yang didirikan pada tahun 1924 oleh produsen lampu terkemuka di seluruh dunia.
Kartel Phoebus dituduh mengatur umur lampu bohlam menjadi sekitar 1.000 jam untuk memastikan penjualan berkelanjutan, meskipun teknologi pada saat itu memungkinkan untuk membuat lampu dengan umur yang lebih panjang. Ini adalah salah satu contoh paling awal dari planned obsolescence yang didokumentasikan.
Namun, ada beberapa alasan teknis dan ekonomi lain mengapa lampu bohlam tradisional mungkin memiliki umur yang lebih pendek:
1. Teknologi dan Material: Teknologi dan material yang digunakan dalam lampu bohlam tradisional memang memiliki batasan umur tertentu. Filamen tungsten dalam bohlam pijar, misalnya, cenderung mengalami degradasi seiring waktu karena panas tinggi yang dihasilkan.
2. Efisiensi Energi: Lampu bohlam pijar umumnya kurang efisien dibandingkan dengan teknologi modern seperti LED atau CFL. Ini mendorong inovasi dan pengembangan teknologi yang lebih efisien dan tahan lama.
3. Pasar dan Permintaan: Seiring dengan berkembangnya teknologi, permintaan untuk produk yang lebih tahan lama dan efisien meningkat. Hal ini mendorong produsen untuk mengembangkan produk yang lebih baik dan lebih tahan lama.
Meskipun ada bukti sejarah tentang praktik planned obsolescence, khususnya dalam kasus Kartel Phoebus, banyak faktor lain yang juga mempengaruhi umur produk. Teknologi modern, terutama LED, telah membawa perubahan signifikan dalam ketahanan dan efisiensi lampu.